Politik Berkemanusiaan, Warisan Gusdur Bagi Indonesia

Politik Berkemanusiaan, Warisan Gusdur Bagi Indonesia – Politik tidak cuma sekadar kontestasi indentitas yang mengerahkan massa demi kekuasaan. Bagi Gusdur politik itu untuk memanusiakan manusia.

Demikian intisari dari perayaan Haul Gusdur ke-9 di Balai Kota Bogor malam. Haul Gusdur yang didatangi oleh sekitar 200 orang ini digagas oleh komunitas Gusdurian Kota Bogor bekerja sama dengan organisasi kemasyarakatan lintas iman serta didukung oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. poker asia

Politik Berkemanusiaan, Warisan Gusdur Bagi Indonesia

Bulan Desember merupakan bulannya Gus Dur. Meskipun beliau telah tiada, namun pemikiran dan gagasannya senantiasa menghiasi demokrasi bangsa ini. Menjadi warisan yang amat berharga dalam perkembangan kebangsaan, toleransi, demokrasi, dan pluralisme. Tak diragukan lagi sikap kenegarawanan sekaligus keagamawanannya. Menjadi pelopor terbukanya khazanah Islam bumi nusantara di mata masyarakat internasional.

Meskipun pemikiran dan prilakunya sering dianggap kontroversial. Belakangan ini justru terbukti dan dikenang oleh sejarah. Seperti kebijakannya membubarkan Departemen Sosial dan Departemen Penerangan, mengubah keangkeran istana negara dengan menerima tamu umum, menjalin relasi ke Israel, sering bepergian keluar negeri saat menjabat sebagai presiden, membela etnis Tionghoa dan Ahmadiyah serta kaum tertindas lainnya. Gus Dur melakukan itu semua demi keutuhan NKRI. Cara berpikirnya yang melampui zaman, sehingga orang awam sulit untuk mencernanya. Politik kebangsaanya tak perlu diragukan lagi. Diibaratkan lokomotive ia kepalanya, dibelakangnya gerbong berisi generasi selanjutnya dan anak-ank muda yang siap meneruskan pemikiran dan gagasan Gus Dur.

Kehadiran berbagai tokoh lintas iman dan pemerintahan diantaranya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Ketua Badan Sosial Lintas Iman (Basolia) Kota Bogor KH Zaenal Abidin, Ketua dari Majelis Ulama Kota Bogor (MUI) KH Mustofa Abdullah Bin Nuh, Perwakilan dari Uskup Bogor RD Mikail Endro Susanto, dan anak ke-3 dari almarhum Gusdur yakni Anita Hayatunnufus Wahid.

– Rindu Gusdur

Almarhum KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gusdur bukan hanya seorang mantan Presiden Republik Indonesia, namun juga seorang tokoh pemersatu yang hadir untuk semua. Untuknya yang terpenting dari politik adalah kemanusiaan dan politik harus bisa memanusiakan manusia.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku rindu terhadap sosok Gusdur. “Hari ini kita semakin rindu kepada Gusdur. Ketika ada orang-orang  yang memanipulasi sentimen agama untuk kepentingan politik, ketika ada orang yang merasa tidak perlu membela minoritas, atau ketika ada orang-orang yang ingin menyeragamkan Indonesia, kita rindu kepada Gusdur. Rasanya hampr tidak ada guru bangsa yang bisa mempersatukan semua atas nama kemanusiaan,” katanya.

Bima mengharapkan pertemuan ini tidaklah selebrasi kosong untuk mengenang almarhum Gusdur. “Kita disini supaya menyambung terus warisan pemikiran, idealisme, dan gagasan Gusdur agar selalu bisa dibumikan di Kota Bogor ini. Dengan para tokoh agama kita ada digaris yang paling depan untuk menjaga kebersamaan, pancasila, NKRI, UUD 1945, dan Bineka Tunggal Ika,” ujarnya disambut dengan riuh tepuk tangan masyarakat yang hadir.

– Teladan Ketauhidan

Untuk anak ke-3 Gusdur yang akarab disapa Anita, ayahnya menjadi sosok yang memiliki kesan tersendiri. Menurut Anita Gusdur adalah orang yang kuat dalam nilai, itulah yang membuat Gusdur memperjuangkan hak-hak kaum minoritas. Hal itu juga yang tidak dimiliki oleh politisi masa kini. Gusdur memiliki prinsip, memperjuangkan nilai tidak harus menghancurkan nilai yang lain. Sebagai contoh, meperjuangkan sila pertama (Ketuhanan) tidak harus menghancurkan sila ketiga (Persatuan).

“Gusdur berjalan di dalam 9 nilai, yang utama yaitu ketauhidan (konsep dalam aqidah Islam yang menyatakan keesaan Allah, red). Nilai-nilai yang lain seperti kemanusiaan, kesetaraan, persatuan, toleransi dan yang lainnya merupakan turunan dari ketauhidan. Oleh sebabnya ketika menjadi seorang Presiden, Gusdur tidak pernah hitung-hitungan politik, tetapi memperjuangan nilai-nilai tersebut,” jelas Anita yang baru-baru ini aktif dalam Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia).       

Politik Berkemanusiaan, Warisan Gusdur Bagi Indonesia

Mengakhiri diskusi hari itu, Anita mengajak masyarakat untuk menghadirkan perdamaian dari dalam diri sendiri. “Gusdur pernah bilang, perdamaian tanpa keadilan itu ilusi. Hari ini, banyak orang berpikir bahwa perdamaian itu berarti tidak ada konflik. Padahal, damai itu ada di dalam diri kita, damai itu hadir dari rasa welas asih, persaudaran, dan masih banyak lagi. Oleh karenanya mari kita hadirkan perdamaian di Indonesia ini mulai dari diri kita sendiri,” ajaknya.

Selain dari dialog kebangsaan, acara ini juga diisi dengan berbagai penampilan seni dari berbagai unsur masyarakat. Adapun para penampil diantaranya Paduan Suara Katolik yang membawakan lagu Yalal Wathon yang berarti cinta tanah air, dan kolaborasi antara Musisi Jalanan Center dengan Farid putra kedua dari almarhum Mbah Surip membawakan lagu NKRI Harga Mati.

Warisan Gus Dur :

Seseorang pernah berkata, “yang bukan saudaramu seiman, adalah saudara dalam kemanusiaan.” Pernyataan ini sangat tampak dalam perjalanan hidup Gus Dur. Beliau adalah tokoh yang tak pernah melihat latar belakang dari yang ditolongnya.

Untuk beliau, kemanusiaan dalam bingkai persaudaraan adalah harga mati yang perlu diperjuangkan selama hayat masih dikandung badan.

Suatu ketika beliau pernah ditanya, “jika kelak dipanggil kembali oleh Tuhan, apa yang sebaiknya kita atau bangsa ini lakukan sebagai bentuk penghormatan untuk Gus Dur?”. Beliau menjawab, “kalau saya meninggal, tulis saja di batu nisan saya ‘Di sini terbaring seorang humanis’.”

Pada tahun 1998, negeri ini bergejolak. Kekerasan terjadi di mana-mana. Kelompok etnis Tionghoa dicekam ketakutan setiap hari. Di masa itu, banyak di antara mereka yang tak bekerja karena alasan keamanan.

Di saat seperti itulah, menurut Ben Subrata, banyak masyarakat Tionghoa yang berpaling ke Gus Dur untuk meminta nasihat, pandangan, juga perlindungan di saat banyak di antara mereka yang mulai berpikir untuk memutuskan apakah akan tetap menjadi bagian dari bangsa Indonesia atau sebaliknya. Serta Gus Dur tampil, meyakinkan bahwa mereka adalah bagian dari bangsa ini.

Saat Gus Dur menjadi presiden, beliau semakin gencar memperjuangkan kemanusiaan, dengan wujud berbagai pengakuan. Di masa kepemimpinannya, hukum-hukum yang dinilai diskriminatif dicabut seperti menetapkan kebijakan menjadikan Tahun Baru Tiongkok (Imlek) sebagai hari libur opsional, yang kemudian diikuti dengan pencabutan larangan penggunaan huruf Tionghoa.

Yang paling membekas untuk kaum Tionghoa adalah peresmian dan pelegalan Konghucu sebagai agama yang sah dan resmi di Indonesia, padahal sebelumnya selama rezim orde baru kaum Tionghoa tidak bisa bergerak bebas dan serba terbatas dalam gerak-gerik. Sehingga untuk masyarakat Konghucu beliau disebut sebagai Toa Pe Kong (Orang suci dalam pandangan Konghucu).

Belum lagi pembelaan beliau terhadap kelompok minoritas seperti Ahmadiah, aliran kepercayaan dan lain-lain. Pada  posisi sebagai presiden maupun bukan, kemanusiaan dan persaudaraan tetap saja berada pada prioritas utama yang beliau perjuangkan selama hidupnya.

Warisan pemikiran dan perjuangan inilah yang semestinya terus kita pupuk sebagai bentuk warisan yang tetap tumbuh subur, hasil dari bibit yang ditanamkan Gus Dur dalam perjalanan hidupnya. Gus Dur tak pernah benar-benar meninggalkan kita. Kita masih saja menemui orang-orang yang senantiasa hidup dengan nilai-nilai yang dibawa beliau.

Orang-orang ini yang akan menjaga kebhinnekaan Indonesia. Menjaga persatuan dan persaudaraan Indonesia yang terdiri dari agama dan suku yang berbeda-beda. Orang-orang juga inilah yang akan melanjutkan estafet perjuangan hidup Gus Dur dan mengajarkannya hingga anak cucu kelak.

Ditolaknya Turis Indonesia Masuk ke Israel. Apakah Ini Balasan Sikap Politik Indonesia?

Ditolaknya Turis Indonesia Masuk ke Israel. Apakah Ini Balasan Sikap Politik Indonesia? – Pemerintah Israel secara resmi menutup pintu masuk negara tersebut kepada WNI pemegang paspor Indonesia. Ya, Anda yang berpaspor lambang Garuda dilarang memasuki negara Israel, termasuk 3 tempat sucinya di Jerusalem. Keputusan ini dikeluarkan oleh pihak imigrasi Israel pada tanggal 30 Mei 2018 lalu. WNI tidak lagi dapat berziarah ke Jerusalem per tanggal 9 Juni 2018 nanti.

Hal ini pastinya mengejutkan karena peziarah atau turis yang datang ke Israel dari Indonesia relatif cukup banyak. Kurang lebih ada 26 ribu turis asal Indonesia datang ke Israel terutama Jerusalem tiap tahunnya. Apakah ini bentuk balas dendam Israel karena warga Israel ditolak masuk Indonesia? idnpoker

Ditolaknya Turis Indonesia Masuk ke Israel. Apakah Ini Balasan Sikap Politik Indonesia?

Apakah keputusan ini adalah dampak sikap politik Indonesia Palestina terhadap dan upaya membalas perlakuan pemerintah Indonesia?

Menlu RI Retno Marsudi selalu menegaskan bahwa Indonesia selalu berada di pihak Palestina dan mendukung kemerdekaan negara yang wilayahnya kini diduduki Israel tersebut. Hal ini ia sampaikan lagi ketika pemerintah Israel melarang masuk WNI ke negaranya per 9 Juni 2018. Banyak kalangan meyakini bahwa keputusan ini disebabkan sikap politik Indonesia yang berada di pihak Palestina. Lagipula kedua negara juga tidak mempunyai hubungan diplomatik, sehingga kebijakan itu adalah hak suatu negara.

Menkumham Yasonna Laoly juga mengatakan pernah menolak visa 53 warga Israel yang akan masuk ke Indonesia dampak ketegangan di jalur Gaza. Israel pun turut membalas dengan menutup pintu bagi seluruh turis berpaspor WNI. Serangan balasan Israel ini dinilai tidak adil karena Jerusalem merupakan ibukota 3 agama samawi.

Jerusalem dan destinasi ziarah tiga agama samawi di dunia, apakah boleh ditutup untuk publik?

Jerusalem merupakan kota suci bagi 3 agama samawi di dunia, Islam, Kristen dan Yahudi. Kota yang sebelumnya jadi wilayah Palestina kini diklaim jadi bagian Israel. Apalagi hasil keputusan presiden Trump untuk memindahkan kedutaan Amerika Serikat ke Jerusalam mempunyai konsekuensi logis bahwa Israel ingin mencaplok Jerusalem seutuhnya dengan menjadikannya sebagai ibukota. Ibukota Israel sebelumnya adalah Tel Aviv.

Adalah wewenang setiap negara untuk menolak atau menerima kedatangan turis asing ke dalam negara mereka. Indonesia pun sudah menolak kedatangan 53 warga berpaspor Israel yang ingin berkunjung ke Indonesia. Untuk balasannya, Israel malah melarang sama sekali WNI datang ke Israel baik kelompok maupun perorangan. Meskipun begitu, Israel harus menyadari bahwa Yerusalem merupakan kota suci bagi tiga agama: Islam, Kristen, dan Yahudi. Israel tak dapat begitu saja membatasi para umat yang hendak mengunjungi kota suci itu dalam rangka ziarah.

Akibat yang paling terasa tentu pada biro jasa wisata ziarah ke Israel. Banyaknya turis yang akhirnya harus gagal berangkat berziarah dengan keputusan pemerintah Israel ini.

Sebetulnya dilarangnya WNI masuk ke Israel akan berdampak kepada 3 pihak sekaligus yakni Indonesia, Palestina dan Israel itu sendiri. Untuk negara Indonesia, banyak WNI yang tidak bisa berziarah ke kota suci dan biro wisata yang sudah punya rencana trip ke sana harus dibatalkan. Kerugian secara materiil pasti akan sangat besar. Untuk negara  Palestina sendiri, pariwisata mereka yang sudah kembang kempis juga bakal merosot dengan tidak adanya turis Indonesia ke sana. Unutk negara Israel sendiri, mereka akan kehilangan potensi pendapatan yang cukup besar mengingat jumlah turis Indonesia yang cukup besar dan spend money-nya besar pula.

Beberapa hal yang perlu Anda ketahui :

Ditolaknya Turis Indonesia Masuk ke Israel. Apakah Ini Balasan Sikap Politik Indonesia?

1. Mengapa dilarang?

Negara Israel memberikan pelarangan seluruh pemegang paspor Indonesia berkunjung ke negara tersebut mulai 9 Juni mendatang, meskipun telah memiliki visa. Larangan diberlakukan baik bagi mereka yang datang secara individu maupun dalam bentuk rombongan, termasuk yang melakukan wisata rohani.

Keputusan Israel itu adalah aksi balasan setelah pemerintah Indonesia, pada pertengahan Mei lalu, melarang warga Israel mengunjungi Indonesia.

“Israel telah berupaya mengubah keputusan Indonesia. Namun, langkah yang kami lakukan tampaknya gagal. Oleh sebab itu, mendorong kami melakukan tindakan balasan,” tutur juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emmanuel Nahshon, seperti dikutip media pelapor isu-isu Israel-Palestina, Middle East Monitor

Kebijakan ini merugikan 3 pihak yakni Indonesia, Palestina dan Israel. Sudah hak untuk negara Israel supaya menolak visa tapi mengingat Jerusalem adalah kota suci bagi 3 agama di dunia, tidak selayaknya mereka membatasi umat beragama untuk berziarah ke sana. Semoga kabar baik akan datang jika tragedi Gaza sudah mereda.

2. Lalu, bagaimana sebelumnya?

Indonesia memang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Tak ada kantor perwakilan atau kedutaan Indonesia di Israel dan sebaliknya.

Namun, bukan berarti tidak ada interaksi apa-apa antara kedua negara.

Interaksi yang begitu terasa kental merupakan soal kunjungan turis, terutama warga Indonesia, baik Nasrani maupun Muslim, yang berwisata reliji ke Israel.

“Sebab tak terdapat hubungan diplomatik, maka mengajukan aplikasi visanya juga tidak ‘normal’. Seharusnya melewati grup, sponsor tertentu dan orang-orang tertentu,” kata Sapri Sale, penyusun kamus Indonesia-Ibrani, yang juga merupakan pengamat isu-isu Israel.

Untuk warga Israel yang hendak berkunjung ke Indonesia, bisa mengajukan visa Indonesia, di Kedutaan Indonesia di negara ketiga seperti Singapura dan Thailand, dengan biaya sekitar US$600 atau Rp8,3 juta.

Sementara, untuk warga negara Indonesia yang hendak berkunjung ke Israel harus membayar aplikasi senilai US$35 atau Rp485.000.

Pendiri Agindo Tours, yang melayani tur ziarah keagamaan ke Israel, Cecilia Ariesta Patty, menceritakan dia mendaftarkan visa melalui agen lokal di Israel, yang kemudian mendaftarkan nama pemohon visa langsung ke Kementerian Dalam Negeri Israel.

Bagi sekali aplikasi, harus ada minimal lima pendaftar visa.

“Proses selesainya sekitar 30 hari. Keluarnya berbentuk paper visa, yaitu sebuah lembaran (yang bisa dikopi) berisi daftar nama dan nomor paspor orang yang diizinkan berkunjung ke Israel. Visanya tak ditempel di paspor masing-masing orang,” papar Cecilia.

Biarpun mempertegaskan bahwa di tiap turnya para peserta selalu bepergian bersama ke tempat-tempat ziarah keagamaan, pemilik visa ‘juga diperbolehkan’ mengunjungi tempat lainnya di Israel.

“Semisalnya di negara Israel, ada tempat wisata (nonreliji), yang sangat cantik di perbatasan dekat Lebanon. Kita bisa pergi ke sana. Semacam visa turis, dapat kemana saja, asalkan masih dalam batas waktu yang diziinkan,” tuturnya.

3. Apa kata pemerintah Indonesia?

Pemerintah Indonesia memastikan “sudah mengetahui” keputusan Israel itu, meski belum mau berkomentar banyak.

“Sudah seharusnya kita memaklumi bahwa setiap negara memiliki kebijakan terkait pemberian fasilitas visa; memberikan atau tidak memberikan. Itu saja. Tak cuma perihal tersebut,” tulis Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, A.M Fachir, lewat pesan singkatnya

Selain itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, menyayangkan langkah yang diambil Israel.

“Sebab negara Yerusalem kota suci beberapa agama. Larangan itu seharusnya tak terkena pada kota-kota suci yang menjadi milik warga dunia. Karena tiap penduduk dunia mestinya punya hak yang sama untuk mengunjungi tempat-tempat suci.

“Hal lainnya banyak umat beragama dari negara Indonesia yang juga ingin ke Baitul Maqdis,” tegas Lukman.

Fakta-Fakta Menarik Pertemuan Donald Trump & Kim Jong-Un di Singapura

Fakta-Fakta Menarik Pertemuan Donald Trump & Kim Jong-Un di Singapura – Sebuah hari yakni, tanggal 12 Juni 2018, mungkin akan tercatat sebagai tonggak sejarah penting dalam perkembangan politik dunia. Korea Utara, negara yang telah menutup diri sejak berakhirnya Perang Korea tahun 1953, seakan-akan akhirnya ‘melangkah keluar’ untuk melihat peradaban dunia. Meskipun banyaknya pihak yang tidak yakin akan terjadi perubahan berarti setelahnya, pertemuan antara Kim Jong-Un dan Donald Trump ini sebenarnya layak diapresiasi.

Sesudah kakek serta ayahnya tidak berhasil bertatap muka dengan Presiden Amerika Serikat semasa hidup mereka, Kim Jong-Un berhasil menjadi ‘Kim pertama’ yang bertemu dengan Presiden AS incumbent atau Presiden AS yang sedang menjabat yaitu Donald Trump. Seperti yang telah dilansir dari salah satu media berita, Presiden-Presiden AS sebelumnya dikabarkan selalu ragu-ragu karena curiga dengan motif pemimpin Korea Utara. idn poker

Fakta-Fakta Menarik Pertemuan Donald Trump & Kim Jong-Un di Singapura

Oleh sebab itu, terlepas dari apakah akan ada perkembangan berarti dalam upaya pelucutan senjata nuklir Korea Utara atau tidak, pertemuan ini sudah terhitung sangat historis. Banyak juga hal-hal menarik yang terjadi selama pertemuan akbar ini. Mau tahu apa saja!? Yuk simak cerita selengkapnya. pafikebasen.org

1. Kim Jong-Un datang duluan ke Singapura. Kabar sebelumnya sih mau naik salah satu dari tiga jet pribadinya, tapi akhirnya naik Air China

Setelah tarik ulur selama 6 bulan dan bahkan sempat dibatalkan juga, pertemuan tanggal 12 Juni ini akhirnya terjadi. Sewaktu dikonfirmasi, hal pertama yang membuat orang sedunia penasaran adalah bagaimana ya caranya Kim Jong-Un sampai ke Singapura? Maklum, ini merupakan perjalanan terjauh yang (diketahui publik) pernah ditempuh Kim Jong-Un setelah menjabat.

Seperti yang telah dilansir dari salah satu media berita, rumor awalnya Kim Jong-Un dikabarkan akan berangkat dengan salah satu dari tiga jet pribadi miliknya yaitu Ilyushin IL-62 buatan Uni Soviet. Meskipun itu pesawat Kim yang terkuat, namun teknologi pesawat jet era Perang Dingin ini tentunya sudah tidak lagi mumpuni. Walaupun bisa sampai Singapura, namun pesawat ini diyakini tidak cukup membawa semua rombongan dan kargo dari Korut. Akhirnya, Kim diketahui tiba di Singapura dengan pesawat dari negara sahabatnya yaitu Air China ditambah dua pesawat komersial sebagai decoy.

2. Trump infonya diperingatkan oleh stafnya untuk berhati-hati ketika berjabat tangan dengan Kim. Takutnya, akan dijadikan foto propaganda di Korut

Berbeda dengan orang pada umumnya di dunia ini yang bahkan bisa livestreaming pertemuan Trump dan Kim di internet, penduduk Korea Utara mungkin akan hanya mendapat berita atau tayangan resmi dari pemerintah. Maka dari itu, staf-staf pemerintah Amerika Serikat secara khusus dikabarkan meminta Trump untuk berhati-hati dan menjaga postur netral ketika berjabat tangan dengan Kim. Takutnya, foto-foto jabatan tangan ini nantinya digunakan sebagai alat propaganda di Korea Utara.

3. Tak hanya berjabat tangan berkali-kali, pertemuan Trump dan Kim terlihat berlangsung dengan sangat akrab. Trump juga menyebut Kim sebagai ‘orang yang sangat berbakat’

Fakta-Fakta Menarik Pertemuan Donald Trump & Kim Jong-Un di Singapura

Tak hanya sekail berjabat tangan sebelum dan sesudah acaranya selayaknya protokol pertemuan tinggi antar pemimpin negara, Donald Trump dan Kim Jong-Un terlihat beberapa kali berjabat tangan dan saling menepuk punggung satu sama lain. Para Reporter pun bahkan sempat merekam percakapan candid dimana Trump bercanda dan berkomentar bahwa pertemuan ini seperti adegan film fantasi. Pembicaraan dan gestur tubuh yang sangat bersahabat ini tentu saja sangat berbeda dari bayangan kebanyakan orang ketika dua negara yang bermusuhan bertemu.

4. Pertemuan dikabarkan berlangsung lebih cepat dari jadwal. Trump bahkan dilaporkan sempat ‘memamerkan’ mobil kepresidenan AS kepada Kim

Di luar perkiraan, pertemuan antara dua negara yang telah bermusuhan sejak 65 tahun lalu itu berlangsung dengan sangat cepat. Kedua belah pihak tampaknya dengan cukup cepat bisa menyetujui kesepakatan bersama tentang denuklirisasi. Maka dari itu banyak pihak yang khawatir kesepakatan yang dihasilkan tidak akan komprehensif atau bisa membuat perubahan. Kedua pemimpin negara pun akhirnya meninggalkan venue lebih cepat dari waktu yang telah dijadwalkan. Bahkan sebelum meninggalkan area, Trump sempat memamerkan mobil kepresidenan AS kepada Kim. Wah hangat banget~

5. Persis semacam sewaktu berkunjung ke Korea Selatan sebelumnya, bodyguard Kim Jong-Un kini juga berlari-lari kecil mengitari mobil Kim

Pasukan elit yang selalu menemani Kim Jong-Un mencuri headline internasional sejak pertemuan tinggi Korea Utara dengan Korea Selatan pada bulan April 2018 lalu. Protokol perlindungan yang tidak biasa, di mana 12 bodyguard berlari-lari kecil mengelilingi mobil Kim Jong-Un hingga jalan besar, kembali dilakukan di Singapura. Persis seperti di Korea Selatan, bodyguard Kim Jong-Un mengambil posisi 5 orang di samping kiri dan kanan dengan dua orang terakhir di belakang mobil.

6. Fakta menarik selanjutnya : Kim Jong-Un ternyata membawa toilet pribadi ke mana pun! Baik dalam perjalanan ke Korea Selatan sebelumnya atau ke Singapura ini

Toilet ternyata merupakan urusan yang sangat sensitif dalam pemerintahan Korea Utara. Kim Jong-Un infonya membawa toilet pribadi ke mana pun, tanpa terkecuali karena ia tidak ingin ‘poop-nya dicuri oleh orang lain. Kenapa? Ia khawatir akan ada orang yang bisa mengetahui kondisi kesehatannya dengan melihat hasil BAB-nya. Di negara yang dipimpin oleh dinasti politik, kondisi kesehatan sang pemimpin memang isu yang sangat sensitif dan sering dirahasiakan. Kalau ada rumor pemimpinnya sakit, orang-orang pasti akan heboh mendiskusikan siapa penggantinya dan dikhawatirkan akan terjadi perebutan kekuasaan.

Jadi seperti biasanya dan sebagaimana dilaporkan salah satu media, Kim Jong-Un membawa toilet pribadinya ke Singapura. Wah kalau dipikir-pikir, pasti akan rempong banget ya kalau Kim Jong-Un makin sering bepergian ke luar negeri.

Kondisi Singapura Sehari Usai Pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un :

Sehari usai pertemuan bersejarah Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Singapura pada Selasa 12 Juni 2018, aktivitas sehari-hari di Negeri Singa kembali normal.

Berbagai barikade dan papan penanda keamanan di sejumlah titik di Singapura telah dilucuti. Kepolisian setempat pun sudah tak lagi menerapkan rekayasa lalu-lintas, seperti pada beberapa hari sebelumnya.

Akun Twitter Kepolisian Singapura, juga sudah tidak lagi mengunggah imbauan mengenai rekayasa lalu-lintas seperti pada hari-hari sebelumnya.

“Barikade dan rekayasa lalu lintas sudah tak ada lagi sepemahaman saya. Sejak semalam sudah dibongkar,” kata seorang petugas Kepolisian yang berjaga di depan Istana Singapura saat diwawancarai.

Media Singapura, melaporkan bahwa barikade dan mekanisme keamanan di Hotel Capella, tempat pertemuan puncak antara Donald Trump dan Kim Jong-un juga telah dibongkar setelah delegasi AS dan Korea Utara meninggalkan lokasi tersebut sejak Selasa 12 Juni sore kemarin.

Barikade keamanan di sekitar Hotel Shangri-La di Orange Grove –tempat bermalam Presiden Trump dan delegasi AS– pun sudah dibongkar pada Selasa 12 Juni 2018 malam, sekitar pukul 21.30 waktu setempat. Sementara itu, barikade keamanan di sekitar Hotel St Regis, Tanglin Road — tempat menginap Kim Jong-un beserta delegasi– juga telah dibongkar, beberapa saat setelah sang pemimpin Korea Utara itu bertolak menuju Changi International Airport untuk terbang pulang ke Pyongyang pada Selasa 12 Juni 2018 malam, sekitar pukul 22.20 waktu setempat.